Beranda Indikator Teknis Postingan

XXDPO: Indikator Detrended Price Oscillator untuk MetaTrader 5

Lampiran
571.zip (22.85 KB, Unduh 0 kali)

Detrended Price Oscillator (DPO) adalah indikator teknikal yang menunjukkan kondisi pasar apakah sudah overbought atau oversold, serta dapat digunakan untuk mendapatkan sinyal beli atau jual.

Indikator ini memisahkan tren untuk lebih fokus pada siklus pergerakan harga yang mendasar. Dengan cara ini, rata-rata bergerak diubah menjadi garis, dan pergerakan harga di atas dan di bawahnya menjadi osilator tren.

DPO digunakan untuk menyoroti siklus jangka pendek, karena analisis terhadap komponen jangka pendek dari siklus jangka panjang dapat membantu menentukan titik pembalikan utama dari siklus tersebut. DPO tidak mempertimbangkan siklus harga jangka panjang, sehingga siklus jangka pendek menjadi lebih terlihat.

Perhitungan:

Versi DPO ini dihitung dengan cara berikut:

XXDPO = XMA(Price[bar] - XMA(Price[bar] , SMOOTH_Period) , DPO_Period)

di mana:

  • XMA - algoritma pemulus;
  • Price[] - harga terkini dari aset finansial;
  • SMOOTH_Period - periode pemulusan indikator akhir;
  • DPO_Period - periode pemulusan DPO;
  • bar - indeks bar.

Bekerja dengan sinyal trading:

Jika DPO berada di atas garis nol (artinya, harga di atas rata-rata bergerak), itu adalah sinyal bullish. Sebaliknya, jika DPO berada di bawah garis nol (artinya, harga di bawah rata-rata bergerak), itu adalah sinyal bearish.

Titik pembalikan siklus jangka panjang (divergensi):

  • Jika grafik membentuk puncak yang lebih tinggi atau depresi yang lebih dalam, Anda harus menunggu pergerakan harga naik/turun;
  • jika puncak atau dasar lebih rendah/lebih tinggi dari sebelumnya, harga akan jatuh.

Ada dua interpretasi sinyal beli/jual.

Kita harus membeli ketika:

  1. DPO melintasi garis nol ke atas;
  2. DPO berada di area oversold yang dikonfirmasi oleh low sebelumnya, dan pada saat yang sama garis atas saluran dilanggar baik oleh DPO maupun harga yang membatasi pergerakan harga turun.

Kita harus menjual ketika:

  1. DPO melintasi garis nol ke bawah;
  2. DPO berada di area overbought yang dikonfirmasi oleh high sebelumnya, dan pada saat yang sama baik DPO maupun harga melanggar garis support dari tren naik.

Indikator ini jarang digunakan untuk mendapatkan sinyal trading. Perlu dicatat bahwa indikator ini dapat cukup efektif hanya jika digunakan bersama dengan indikator lain. Meskipun demikian, ini adalah alat yang berguna untuk mengungkap siklus guna menentukan lebar optimal dari jendela indikator lainnya.

Indikator ini memungkinkan Anda memilih algoritma pemulusan dan pemrataan dari sepuluh versi yang mungkin:

  1. SMA - simple moving average;
  2. EMA - exponential moving average;
  3. SMMA - smoothed moving average;
  4. LWMA - linear weighted moving average;
  5. JJMA - JMA adaptive average;
  6. JurX - ultralinear smoothing;
  7. ParMA - parabolic smoothing;
  8. T3 - Tillson's multiple exponential smoothing;
  9. VIDYA - smoothing dengan menggunakan algoritma Tushar Chande;
  10. AMA - smoothing dengan menggunakan algoritma Perry Kaufman.

Perlu dicatat bahwa parameter Phase1 dan Phase2 memiliki arti yang sangat berbeda untuk algoritma pemulusan yang berbeda. Untuk JMA, itu adalah variabel Phase eksternal yang berubah dari -100 hingga +100. Untuk T3, itu adalah rasio pemulusan yang dikalikan dengan 100 untuk visualisasi yang lebih baik, untuk VIDYA itu adalah periode osilator CMO, dan untuk AMA itu adalah periode EMA lambat. Dalam algoritma lain, parameter ini tidak mempengaruhi pemulusan. Untuk AMA, periode EMA cepat adalah nilai tetap dan sama dengan 2 secara default. Rasio pangkat juga sama dengan 2 untuk AMA.

Indikator ini menggunakan kelas pustaka SmoothAlgorithms.mqh (harus disalin ke terminal_data_folder\MQL5\Include). Penggunaan kelas-kelas ini telah dijelaskan secara mendetail dalam artikel "Averaging Price Series for Intermediate Calculations Without Using Additional Buffers".

XXDPO

Postingan terkait

Komentar (0)