Seperti yang kita ketahui, harga bergerak secara berombak, mengikuti siklus. Pergerakan siklis ini dipengaruhi oleh perubahan ekspektasi para investor serta pertarungan kendali harga antara bull dan bear.
Price Rate of Change (ROC) mencerminkan pergerakan berombak ini layaknya osilator, yang mengukur perbedaan harga dalam periode tertentu. ROC akan meningkat jika harga naik dan sebaliknya. Semakin besar perubahan harga, semakin signifikan perubahan pada ROC.
ROC dengan periode 12 hari dan 25 hari adalah yang paling umum digunakan. ROC 12 hari sangat ideal sebagai indikator jangka pendek hingga menengah untuk mengidentifikasi kondisi overbought atau oversold.
Semakin tinggi nilai ROC, semakin besar kemungkinan harga akan naik. Namun, seperti halnya indikator overbought/oversold lainnya, Anda jangan terburu-buru untuk membuka posisi sebelum pasar menunjukkan perubahan arah (naik atau turun). Pasar yang terlihat sudah overbought bisa tetap berada dalam kondisi tersebut untuk beberapa waktu. Umumnya, kondisi overbought/oversold yang ekstrem sering kali menandakan perpanjangan tren yang sedang berlangsung.

Indikator Price Rate of Change
Perhitungan:
Anda dapat menghitung kecepatan perubahan harga sebagai selisih antara harga penutupan saat ini dan harga penutupan n periode yang lalu.
ROC = ((CLOSE (i) - CLOSE (i - n)) / CLOSE (i - n)) * 100
dimana:
- CLOSE (i) - harga penutupan dari bar saat ini;
- CLOSE (i - n) - harga penutupan n bar yang lalu;
- ROC - nilai dari indikator Price Rate of Change.
Postingan terkait
- Panduan Lengkap MetaCOT 2 CFTC ToolBox untuk Analisis COT di MT4
- Master Tools: Alat Indikator untuk MetaTrader 4 yang Harus Dimiliki
- Indikator Open Range Breakout untuk MetaTrader 5: Strategi Trading yang Efektif
- iSpread: Indikator Spread untuk Pair Trading di MetaTrader 5
- Volume Profile + Range v6.0: Indikator Penting untuk MetaTrader 5