Beranda Indikator Teknis Postingan

Poin Pivotal: Indikator Penting untuk MetaTrader 5

Lampiran
21184.zip (1.02 KB, Unduh 0 kali)

Poin pivotal merupakan konsep yang diperkenalkan dalam artikel majalah SFO edisi Maret 2009 berjudul "Trading FX Like Jesse Livermore Traded Stocks" oleh Jamie Saettele.

Strategi Livermore berfokus pada apa yang ia sebut sebagai "poin pivotal". Banyak trader saat ini yang sudah familiar dengan poin pivot, dan banyak dari mereka menggunakan berbagai bentuk poin pivot (yang jumlahnya sangat banyak) untuk mengidentifikasi level support dan resistance. Hal ini sangat membantu dalam menentukan kapan harus masuk dan keluar dari perdagangan. Livermore adalah trader pertama yang merujuk pada konsep ini. Jika bukan yang pertama, ia jelas salah satu yang terdepan dalam hal ini.

Livermore mendefinisikan poin pivotal sebagai hari-hari dengan volume perdagangan yang tinggi. Setelah pergerakan yang cukup lama, peningkatan volume yang signifikan menjadi sinyal kunci baginya bahwa pasar berada di akhir pergerakan besar. Alih-alih langsung keluar dari posisinya, ia akan menunggu pasar berbalik dan mengkonfirmasi apa yang ia sebut sebagai "poin pivotal pembalikan". Di akhir tren, poin pivotal pembalikan ini kini sering disebut sebagai blow off top atau panic bottom.

Namun, tidak semua poin pivotal mengarah pada pembalikan. Volume yang tinggi sering kali muncul tidak hanya di akhir pergerakan besar, tetapi juga di tengah tren. Cobalah lihat grafik saham untuk membuktikannya. Misalnya, jika volume tinggi muncul dan pasar yang bersangkutan tidak langsung berbalik (atau rebound dengan cepat), maka kemungkinan telah terjadi "poin pivot kelanjutan". Ketika terjadi poin pivot kelanjutan, Livermore akan menambah atau bahkan membuka posisi baru.

Karena perhitungan tergantung pada ATR (Average True Range), parameter yang digunakan cukup sederhana:

  • Periode pengamatan untuk nilai ATR maksimum selama nnn bar.
  • Periode ATR yang digunakan untuk ATR.

Postingan terkait

Komentar (0)