Beranda Indikator Teknis Postingan

Mengoptimalkan Trading dengan Indikator BoDi di MetaTrader 4

Lampiran
10820.zip (1.71 KB, Unduh 0 kali)

Hai para trader! Kali ini kita akan membahas tentang indikator BoDi yang bisa membantu Anda dalam analisis pasar di MetaTrader 4. Indikator ini merupakan pengembangan dari Bollinger Bands yang sudah dikenal luas di kalangan trader. Yuk, kita simak lebih dalam!

Secara sederhana, Bollinger Bands terdiri dari dua garis yang berada di atas dan di bawah rata-rata bergerak (moving average) yang dihitung berdasarkan deviasi standar. Saat volatilitas tinggi, jarak antara garis ini menjadi lebih lebar, sedangkan pada periode yang kurang volatil, jaraknya menyempit. Dengan kata lain, Bollinger Bands menunjukkan batasan pergerakan harga yang mungkin terjadi.

Pengamatan terhadap perilaku Bollinger Bands mengungkap pola menarik. Saat kanal melebar, itu bisa menandakan adanya pergerakan harga bullish atau bearish. Namun, sulit untuk menentukan titik awal pergerakan tersebut, karena biasanya baru terlihat di akhir pergerakan. Momen ini bisa dimanfaatkan untuk menemukan titik penghentian impuls. Gambar 1 menunjukkan bahwa penyempitan kanal Bollinger Bands berkorelasi dengan momen pertempuran antara trader bearish dan bullish.


Gambar 1. Indikator Bollinger Bands (di chart) dan BoDi (di bawah chart)

Indikator ini menghitung selisih antara garis atas dan bawah Bollinger Bands, yang ditampilkan dalam bentuk histogram di jendela terpisah. Karena kurangnya deskripsi dalam literatur mengenai indikator dengan algoritma serupa, saya memutuskan untuk menamainya BoDi (Bollinger's Difference) seperti yang terlihat pada Gambar 1.

Indikator ini dihitung berdasarkan rumus berikut:

  1. Bollinger Bands:


di mana:

  • D - jumlah deviasi standar,
  • y - harga pada i bar,
  • n - jumlah periode yang digunakan untuk perhitungan,
  • UpperBB dan LowerBB - garis atas dan bawah Bollinger Bands.


  1. BoDi:

BoDi = (UpperBB - LowerBB) * 1000

di mana:

  • 1000 - koefisien untuk visualisasi yang lebih baik.

Indikator ini lebih baik digunakan pada pasangan mata uang yang memiliki perilaku impulsif. Gambar 1 menunjukkan bahwa ketika pergerakan harga cepat, Bollinger Bands menjadi lebih lebar dan histogram BoDi berwarna hijau. Sebaliknya, saat pergerakan harga melambat, selisih antara Bollinger Bands menyempit, yang terlihat pada histogram BoDi yang berwarna merah. Momen ini bisa dianggap sebagai sinyal untuk menutup posisi atau melakukan partial close, atau memindahkan stop-loss ke level harga buka.

Saya merekomendasikan indikator BoDi sebagai alat tambahan untuk menemukan titik keluar dalam trading tren dan breakout (lihat Gambar 2).


Gambar 2. Contoh menemukan titik keluar.

Bagi Anda yang menggunakan sistem trading otomatis atau Expert Advisor, berikut adalah algoritma yang bisa digunakan untuk menemukan titik penutupan posisi:

1. BoDi [1] < BoDi [2],

2. BoDi [2] > BoDi [3], ... BoDi [n-1] > BoDi [n], (n = 7 - 9),

3. BoDi [2] > BoDi [n] * k, (k = 1.5 - 2)

di mana:

  • [1] - indeks bar relatif terhadap bar saat ini (bar nol),
  • n - jumlah bar terakhir yang digunakan dalam perhitungan,
  • k - rasio dari bar kedua [2] terhadap bar terakhir [n].

Saya sarankan untuk menghitung BoDi berdasarkan rata-rata bergerak eksponensial (EMA) dengan periode 20 dan harga tipikal.

Postingan terkait

Komentar (0)