Halo, para trader! Kali ini kita akan membahas tentang Choppiness Index, sebuah indikator yang sangat berguna untuk menilai kondisi pasar. Indikator ini membantu kita mengidentifikasi tiga keadaan pasar yang berbeda:
- Trend
- Flat
- Konsolidasi yang tidak stabil
Indikator ini disajikan dalam bentuk histogram osilasi dengan titik pusat nol.

Choppiness Index memberikan informasi mengenai keadaan pasar dengan warna-warna yang berbeda pada batang histogram:
- Trend ditampilkan dalam hijau
- Awal/akhir trend ditampilkan dalam hijau muda
- Transisi dari trend ke flat atau dari flat ke trend ditampilkan dalam biru muda
- Flat ditampilkan dalam biru
- Konsolidasi yang tidak stabil ditampilkan dalam merah
Nilai di bawah -11.8 menunjukkan adanya trend di pasar, sedangkan nilai di atas 11.8 menunjukkan kondisi flat. Nilai yang mendekati 50 menunjukkan konsolidasi yang tidak stabil.
Semakin rendah nilai osilator dalam area negatif, semakin jelas komponen trend di pasar.
Indikator ini memiliki empat parameter yang dapat disesuaikan:
- Periode - periode perhitungan
- Tingkat trend - batas level trend
- Tingkat choppiness - batas level flat
- Tingkat konsolidasi - batas level konsolidasi
Perhitungan:
CI = 100.0 * log10( SumATR / ( MaxHigh - MinLow)) / log10X - 50.0
di mana:
log10X = log10(Periode)
ATR = ATR(1)
SumATR - jumlah ATR selama Periode
MaxHigh - nilai High maksimum dalam Periode
MinLow - nilai Low minimum dalam Periode
Postingan terkait
- Panduan Lengkap MetaCOT 2 CFTC ToolBox untuk Analisis COT di MT4
- Master Tools: Alat Indikator untuk MetaTrader 4 yang Harus Dimiliki
- Indikator Open Range Breakout untuk MetaTrader 5: Strategi Trading yang Efektif
- Memprediksi Harga Selanjutnya dengan Jaringan Saraf: Panduan Lengkap untuk Trader
- Menggunakan Buffer Jam dalam MetaTrader 5 untuk Pengumpulan Data Trading