Dalam dunia trading, ada istilah yang sering kita dengar yakni divergensi. Apa sih divergensi itu? Secara sederhana, divergensi terjadi ketika arah pergerakan harga dan indikator teknikal tidak sejalan. Ini biasanya terlihat saat indikator mencapai area jenuh beli atau jenuh jual, yaitu pada level 20 dan 80.

Mengapa divergensi itu penting? Karena bisa jadi sinyal kuat untuk mengambil keputusan trading. Misalnya, jika harga terus naik namun indikator menunjukkan sinyal jenuh beli, ini bisa jadi pertanda bahwa harga akan segera berbalik arah. Sebaliknya, jika harga turun tetapi indikator menunjukkan jenuh jual, ada kemungkinan harga akan rebound.
Jenis-jenis Divergensi
- Divergensi Bullish: Terjadi ketika harga mencapai level terendah yang baru, tetapi indikator tidak ikut turun. Ini bisa menandakan potensi pembalikan arah ke atas.
- Divergensi Bearish: Kebalikannya, yaitu ketika harga mencapai level tertinggi yang baru, namun indikator tidak menunjukkan hal yang sama. Ini bisa mengindikasikan potensi pembalikan arah ke bawah.
Dengan memahami divergensi, trader dapat lebih waspada terhadap pergerakan harga yang tidak biasa. Jadi, jangan abaikan indikator ini saat melakukan analisis pasar!
Postingan terkait
- Panduan Lengkap MetaCOT 2 CFTC ToolBox untuk Analisis COT di MT4
- Indikator Open Range Breakout untuk MetaTrader 5: Strategi Trading yang Efektif
- Indikator Alerts pada New Bar untuk MetaTrader 4: Panduan Lengkap
- Master Tools: Alat Indikator untuk MetaTrader 4 yang Harus Dimiliki
- Memprediksi Harga Selanjutnya dengan Jaringan Saraf: Panduan Lengkap untuk Trader